Trip ga disengaja ini disponsori oleh tiket promo GA..hehe.. Jadi nih ya, tadinya Bubu berniat untuk mengunjungi keluarga di luar pulau, setelah dipantengin berminggu-minggu kok harga tiketnya ga turun-turun yaa. Bubu yang putus asa, iseng-iseng klik tiket ke internasional. Daan, kok tiket ke Singapore ini harganya lebih murah daripada tiket one way ke Sumatera? Eh kok jadi klik di tombol book.. Eh kok sakses bookingnya..dan terjadilah trip pertama keluarga kecil kami. Oya anak di bawah 2 tahun masih ghrathees ya buibu..
Susah ga sih trip bersama 3 orang anak dimana 2 diantaranya masih 1,5 tahun??.. jujur yaa..ya pasti lebih susah dan cape. Perlu ekstra energy untuk urusan gendong menggendong, suap menyuap dan rayu merayu pada saat cranky. Tapi yaa senangnya bisa sama-sama terus sama anak-anak dan ngeliat ketawa bahagianya mereka itu membayar lunas bahkan lebih dari capek n pegel-pegel yang kami rasakan itu.. hihi.
Dari trip pertama kemarin, ada beberapa note buat trip bersama balita..
1. Penerbangan
Pastikan kondisi anak-anak sehat sebelum terbang. Boleh juga mampir ke dokter anak dulu, 3-7 hari sebelum liburan. Pengalaman Buu, karena anak-anak bergantian sakit sebelum trip ini, bahkan baby J sampe dirawat 2 minggu sebelum terbang.. ini yang lumayan bikin Bubu galau bukan kepalang. Sebelum ke terbang kami ke DSA dulu untuk memastikan kondisi anak-anak dan obat-obatan pribadi yang perlu dibawa. Dokter sih biasanya cuma menyarankan, sebelum pergi jangan bawa anak-anak ke tempat umum dulu yang memungkinkan anak-anak tertular penyakit dan pola makan yang baik pastinya biar fit selama liburan.
Pilihlah penerbangan di jam tidur mereka. Beberapa artikel bilang pilihlah penerbangan di malam hari atau jam tidur mereka. Nah Bubu lupa ni mempertimbangkan ini pas beli tiket. Untungnya pada saat berangkat pukul 09.35 adalah jam tidur mereka, jadi dengan modal susu botol, sakses deh mereka bobo hampir sepanjang perjalanan. Pas pulang nih drama terjadi, jadi si baby D sudah bobo sebelum masuk pesawat, alhasil di pesawat hampir sepanjang perjalanan nangis karena ga betah pengen jalan-jalan. Sedangkan si baby J, aman terkendali, asik ngenyot, ngemil sambil nonton inflight entertainment.
2. Penginapan
Dengan 2 dewasa, 1anak dan 2 baby memang tricky untuk memilih hotel yang sesuai. Yang paling pas adalah family room, tapi saat itu sedang peak season jadi family room (yang masuk budget) full smua. Jadilah kami pilih hotel yang kasurnya minimal king size, jadi cukup lebar lah buat kami sekeluarga.
Untuk lokasi juga usahakan pilih ditempat yang dekat dengan highlight destinasi liburan yang diinginkan. Karena Nam kepingin banget ke Children Library-nya National Library Board dan juga blanja produk stationary favorit anak-anak esde masakinih yaitu "Smiggle" yang juga ada storenya di Bugis Junction, makanya Bubu pilih di daerah Bugis. Hotel yang kami pilih cuma walking distance dengan tempat tersebut. Ditambah lagi di depannya ada Halte Bus dan MRT station juga tidak jauh.. Selain itu juga dekat dengan beberapa destinasi menarik yang bisa walking distance seperti Haji Lane, Masjid Sultan dan juga Bugis Street buat yang suka shopping.
Jangan heran ya kalo hotel-hotel di area Bugis ini rate-nya rata-rata lebih tinggi dibanding lokasi-lokasi lain dengan kamar juga lebih kuecil. Jika di Bugis rate di weekend rata-rata di atas 1 juta dapat kamar yang buat gelar sajadah aja spacenya mepet banget, kalo di lokasi lain di bawah 1 juta sudah dpt kamar yang lebih luas. Tapi untuk kemudahan trip, biaya transport yang lebih hemat dan juga banyak area yang bisa dikunjungi.. maka jadi worth it banget nginep di area ini.
3. Transportasi
Transportasi umum di Singapore menurut kami cukup stroller friendly. Kita bisa tuh ya naik bus umum dan juga MRT tanpa harus melipat stroller. Selain itu, di setiap MRT station juga tersedia lift, jadi don't worry naik turun stroller..aman. Dari segi ketepatan waktu juga juara. Cuma klo ingin menggunakan transportasi umum, jangan lupa dipastikan untuk menghindari jam-jam sibuk. Menurut info petugas hotel, working hour itu antara jam 9 - 17 sore. Jadi klo mau naik transportasi umum jangan pas orang berangkat atau pulang kerja.
Alternatif lain klo ga mau capek ya naik taxi. Taxi akan kena surcharge setelah jam 17.00, sekitar 3 dollar. Jadi klo di bawah jam itu, aman lah klo dalam kota aja masih beti sama naik umum. Klo untuk grab, kami pernah ditolak naik grab gara-gara katanya di Singapore ada aturan ga boleh bawa anak-anak dengan grab.
4. Stroller or baby carrier??
Karena punya dua balita (twin), sempet galau juga mau bawa stroller twin atau dua stroller atau satu stroller dan satu baby carrier. Mengingat baby D paling ogah disuruh duduk manis di stroller, akhirnya kami pilih pilihan ke 3, yaitu 1 stroller Isport dan 1ergobaby carrier.
Biar ga bosen, sesekali mereka diperbolehkan jalan di tempat-tempat yang aman. Kadang klo sudah pegel tak terkira gendong baby D, saya ajak aja dia jalan sambil dorong stroller si baby J. Dia akan dengan senang hati dorong baby D sambil main-main dan tetep kita kawal dari belakang. Si kakak yang sudah 8 tahun juga bisa diajak kerjasama dari mulai dorong stroller sampe bawa barang bawaan yang ringan-ringan, dengan iming-iming nanti dibeliin lego n smiggle.. *makmak nyogok.
5. Makanan baby?
Saya bawa beberapa makanan untuk persiapan sarapan dan cemilan baby, seperti bubur ayam, snack bayi dan susu bubuk. Selain itu kita juga bawa kotak makan kosong. Buat apa? nah pas makan siang, biasanya kita sekalian beli makanan sore buat anak-anak. Jadi kalo lagi nanggung di tempat wisata atau di jalan, anak-anak bisa sambil makan sore.
Don't worry be happy, di Singapore sudah banyak makanan bersertifikat Halal. Selain itu, di supermarket pun sudah banyak makanan dan minuman baby yang berlabel halal, jadi klo kehabisan bekal, kita tinggal melipir aja ke supermarket ato resto terdekat.
6. Kapan ke tempat wisata?
0 comments :
Post a Comment