Ga mudah ya menemukan tempat wisata di Garut yang kids-friendly eh malahan baby-friendly and grandma-friendly, karena rombongan piknik kita kali ini terdiri dari 2 oma, 2 baby n 1 anak.. Jadi PR bubu cari tempat wisata yang super aman n nyaman buat semua. Salah satu yang Bubu incer adalah Candi Cangkuang. Kenapa sih pengen kesana? Karena Nam bisa belajar banyak soal budaya, areanya ga terlalu besar buat di eksplore jadi oma-oma bisa santai dan untuk menuju kesananya harus naik rakit a.k.a getek..waah seru pastinya.
Candi Cangkuang ada di Kampung Pulo, Leles, Kabupaten Garut. Dari Garut kota kira-kira berjarak kira-kira 18 km atau karena Garut lumayan macet, ya sekitar 40 menit perjalanan dengan mobil. Tiket masuk murah aja, 5000 per orang dan untuk naik rakit 5000 per orang PP.
Rakit yang digunakan cukup besar jadi buat yang phobia air, ga usah galau ga usah risau, rakit ini aman n stabil kok. Rakit baru jalan kalo sudah ada 20 penumpang, tapi kalo mau cepat bisa juga sewa 1 rakit untuk keluarga dengan merogoh kocek 100ribu PP. Kampung pulo dekat saja dari daratan, naik rakit sambil menikmati angin cepoi-cepoi dengan background perbukitan, kira-kira cuma butuh waktu 10-15 menit.
Sesampai di kampung pulo, berjajar rapi pedagang dari mulai makanan sampai oleh-oleh. Namnam mulai deh ngerengek minta dibeliin gantungan kunci (souvenir favoritnya), untuk cuma gantungan kunci nak mintanya, coba minta candinya di bawa pulang, pusing mamak..
Di ujung jajaran pedagang kita masuk ke wilayah Kampung Pulo. Kampung Pulo ini adalah kampung adat untuk keturunan Mbah Dalem Arif Muhamad yang merupakan penyebar agama Islam disana. Di Kampung Pulo terdiri dari 7 bangunan yang masih terawat, 6 bangunan rumah untuk anak perempuan dan 1bangunan mushola untuk anak laki-laki keturunan Mbah Dalem Arif Muhammad. Sampai saat ini Kampung Pulo masih ditempati keturunan Mbak Dalem Arif Muhammad.
Setelah melihat-lihat dan belajar budaya di Kampung Adat Kampung Pulo, kami masuk ke wilayah Candi Cangkuang. Anak tangga menuju Candi Cangkuang dibuat landai dan dipasang payung warna-warni yang sangat instagramable buat pecinta moto-moto. Di sebelah kiri ada museum kecil dimana kita bisa mengetahui kisah Mbah Dalem Arif Muhammad saat menyebarkan agama Islam, dokumen dokumen kuno juga miniatur Candi Cangkuang dan Kampung Pulo
Candi Cangkuang terletak bersebelahan dengan makam Mbah Dalem Arif Muhammad. Jangan dibayangkan seperti Borobudur dan Prambanan, candi ini ukuranya cukup kecil, tapi tertata rapi. Di areal candi yang rindang juga terdapat pohon cangkuang yang ternyata adalah sejenis pandan.
1 jam cukup untuk mengeksplore candi cangkuang dan kampung pulo, kita kembali ke daratan dengan rakit yang menghantarkan kita tadi. Nam yang awalnya ga mau naik rakit jadi too excited, dia berani jalan kedepan sambil minta dipoto pastinya.. Cekrek..cekrek..Anak Bubu udah jadi gadis cilik.
Selain ke Candi Cangkuang, kita juga sempetin ke Gunung Papandayan juga lho. Tempat ini aslik indah banget pemandangannya dengan track yang mudah dijangkau.
Yuk liat pengalaman Nam di Gunung Papandayan disini
0 comments :
Post a Comment