Warung Nasi Sederhana dengan Pemandangan yang Tidak Sederhana @ Warung Nasi Rindanis

Sepulang dari bertualang di Curug Leuwihejo tiba-tiba lapar 
melanda.  Salah satu kelemahan di daerah Curug Leuwihejo adalah minim makanan.  Sepanjang jalan kenangan di sana kebanyakan yang dijual mie instan dan bakso.  Ada sih satu warung yang jual ayam goreng, tapi sebagian besar pengunjung ya makan mie instan itu lah.. mungkin enak ya dingin-dingin makan yang anget.  Alhasil kami pun makan bakwan malang juga buat pengganjal perut.

Namanya juga orang Indonesia ya, kalo belum makan nasi rasanya kayak belum makan.. siapa yang setuju tunjuk jari.  Makanya sepanjang perjalanan pulang kami berusaha cari tempat makan siang untuk mengisi perut yang keroncongan.  Rute kami dari Curug Leuwihejo ke arah Jl. Raya Tajur-Pasir Mukti-Tol Citeureup.  Di sepanjang perjalanan yang mendaki gunung lewati lembah, boleh dibilang jaraaaaaang banget nemuin tempat makan.  Sambil nikmatin perjalanan sambil tengok kanan kiri siapa tau ada rumah makan yang bisa disinggahi.  Sampai akhirnya nemuin Warung Nasi dengan banyak kendaraan parkir di depannya.  Teori Bubu nih, walo kadang kecele juga, kalo rumah makan banyak kendaraan parkir yang mana artinya pengunjungnya banyak, biasanya makanannya enak. Benarkah itu, ayo kita buktikeun sodara-sodara.

Namanya Warung Nasi Rindanis, sederhana ya namanya.  Lokasinya ada di Jl.Tajur, Leuwi Bilik, Citeureup.  Warung ini ada di jalur ke arah Curug Leuwihejo.  Kalo dari arah Jakarta nih, keluar aja Tol Citeureup, trus ambil ke arah Pasir Mukti, terus setelah kantor desa Tajur, masih luruuus aja, jangan lupa tengok kiri selalu, karena lokasi warung ada di sebelah kiri jalan.
  

Begitu kita masuk terlihat warung sederhana dengan beberapa meja panjang.  Di kiri ada etalase menu makanan yang disajikan di warung ini.  Dengan ramahnya mbak-mbak kasir menawarkan "Mau pesan apa Bu?" Karena udah lafar, ga pikir panjang kita langsung pilih Ayam Bakar, Sop Iga, Nasi Rames dan Pepes Ayam.  Untuk minum, es teh manis, es jeruk, dan air mineral.  Sambil tengak-tengok meja yang kosong, eh kita ditawarin makan di saung oleh petugas.  Lho dimana saungnya?

Ternyata sodara-sodaraku yang budiman, dibalik warung sederhana ini, ada halaman belakang yang cukup luas dengan beberapa saung untuk makan.  Dan yang amazing adalah view dari halaman belakang warung ini..kece tak terkira.  Jadi ya warung ini kan ada di atas, dimana di sisi kanan lembah, kita disuguhi hamparan sawah dengan background pegunungan yang Masya Allah indahnya. Dan ga sampe di situ, di belakang warung ini disediakan tangga berbatu ke bawah yang mana di bawah ada sungai berbatu yang asik banget buat main air.  Cuma satu kata W O W = wow.

Buat yang bawa anak-anak, jangan sedih, selain dari pemandangan ciamik tadi, resto ini juga nyediain mini playground dan kolam ikan buat menghibur anak-anak.  Kamar mandi dan mushola juga tersedia di sini.

Ok soal tempat yang ciamik sudah dibahas ya.  Trus namanya juga review warung nasi ya, gimana ya rasa masakannya??  Masakannya dateng ga lama dari kita pesan, kira-kira 10 menit lah (poin plus pertama).  Trus rasanya?  Sop Iganya dengan beberapa potong iga yang besar-besar ditambah wortel dan tomat, dan kuah kaldu yang gurih, bikin Nam lahap makannya.  Ga pake diemut, suap demi suap masuk ke perut Namnam.  Kalo pepes ayam pesenan Bubu, honestly enaak dan tulangnya pun lunak, hampir aja mau dimakan sedaun-daunnya..haha..laper apa rakus?  Ayam bakarnya menurut mbaknya Namnam enak.  Dan ramesnya menurut Ayah juga enak..walopun sebenarnya kategori makanan buat Ayah cuma enak dan enak bangeet.  (poin plus kedua).  Selain rasanya enak, apa coba yang bikin ibu-ibu bahagia..murah..haha.  Kita makan berempat dengan aneka menu makanan dan minuman tadi cuma dibanderol Rp. 99.000,-.   Alhamdulillah, uang seratus ribu masih kembali seribu..haha.(poin plus ketiga)

Rasanya, kalo kami ke Curug Leuwihejo lagi, 99% kami bakal mampir lagi warung nasi ini.