Sunday, September 25, 2016




Kalo diinget-inget Europetrip bersama genks kemaren..banyak banget hal seru, lucu, dan ga terlupakan selama di sana.  Salah satunya yang ga terlupakan adalah kebaikan dan ketulusan orang-orang disana terutama di Belanda.  Bubu jadi teringat lagi disaat Bubu harus melanjutkan perjalanan sendiri dan berpisah dari teman-teman yang masih mau lanjut menyusuri Swiss.  Bubu waktu itu bertekad untuk pulang duluan, karena kangen sama Namnam udah ga kebendung lagi, untunglah tiket Qatar ini bisa direschedule.  Jadi Bubu duluan balik ke Amsterdam ga bareng teman-teman.  

Sejujurnya nih.. agak ngeri-ngeri sedep juga ngelanjutin perjalanan sendiri di negeri yang baru pertama kali Bubu kunjungi.  Tapi Bismillah deh..klo prinsip Bubu dimana-mana pasti ada orang baik dan banyak petugas yang bisa ditanya.. dan jangan lupa catet kontak KBRI di wilayah setempat, kali-kali ada masalah sepanjang perjalanan.. ih amit-amit deh ya.

Setelah keliling Interlaken sendirian, Bubu lanjutkan dengan naik kereta dari Interlaken ke Bassel.  Naik kereta di Swiss bagaikan liat tayangan tentang travel or malah kalender berjalan, karena lewat jendela kereta yang lebar, kita disuguhi pemandangan yang luar biasa indaah.  Perbukitan macem di film teletubies, rumah-rumah di antara perbukitan kayak di film Sound of Music, danau yang biru, dengan latar pegunungan es.  2 jam perjalanan ga berasa dengan pemandangan yang spektakuler versi Bubu.





Sesampainya di Bassel, sambil nunggu kereta berikutnya kita bisa window shopping dulu.  Beli perbekalan untuk makan di kereta nantinya, Bubu pilih buah-buahan, vegetarian sandwich dan air mineral di mini market.  Dan sempet juga beli beberapa souvenir khas Swiss.  Alhamdulillah, stasiun Bassel aman dan nyaman, petugas maupun pengunjung yang lain pun helpful saat kita tanya-tanya jadwal maupun jalur kereta Bubu nantinya.




Selesai window shopping sampailah jadwal kereta Bubu menuju Amsterdam.  Kereta yang berangkat sekitar pukul 3 sore ini dijadwalkan sampai Amsterdam sekitar jam 9-10 malam.  Sebenernya di jalan masih galau, apakah nyari hotel di sekitar Amsterdam Centraal atau di Schiphol ya??  Sambil browsing-browsing hotel, sambil menikmati perjalanan.  

Karena jarak perjalanan cukup jauh, teman duduk Bubu pun silih berganti.  Pertama mbak-mbak mahasiswa yang sedang jalan-jalan, naik di Jerman dan turun di suatu kota di Perancis.  Obrolan kami bermula dari waktu dia mau pinjem colokan di kereta yang sedang Bubu pake.  Jadi lah punya temen ngobrol sepanjang perjalanan dia yang kira-kira 2 jam.  Sempet sendiri, sempet dengan ibu-ibu dan terakhir dengan Oma-oma berumur 80 tahunan yang baik hati.

Obrolan paling berkesan adalah dengan Oma-oma ini.  Kereta kita delay malam itu, entah karena musim liburan atau memang ada masalah sehingga kereta bolak-balik berhenti.  Gelisah lah Bubu,  apakabar ni kalo ga dapet kereta terakhir ke Schiphol?  Oma yang duduk di bangku sebelah serasa paham kegalauan Bubu, dia lalu pindah ke samping Bubu dan mulai lah kita ngobrol-ngobrol.  Dia tanya asal Bubu, dan waktu Bubu bilang dari Indonesia, dia langsung senang dan bilang bahwa sahabatnya pernah lama tinggal di Indonesia dan anaknya yang  pun dari Bali beberapa bulan yang lalu.   Obrolan berlanjut tentang keluarganya dan anaknya yang seorang profesor musik yang selalu keliling dunia.  Dia pun tanya tujuan Bubu ke Amsterdam dan saya ceritakan tujuan Bubu untuk travelling dengan teman-teman, dan Bubu pulang duluan karena kangen sama anak.  Dia sedikit kaget pas tau saya Bubu punya anak balita dikira masih student.. ih bikin geer aja ni oma-oma..haha. 
Kemudian Bubu tanya soal kereta terakhir ke Schiphol dari Amsterdam Centraal.  Dan kalo ketinggalan kereta, apakah safe untuk turun di Amsterdam Centraal dan cari penginapan di sekitarnya.  Dia langsung bilang, jangan turun dan cari penginapan di sekitar Amsterdam Centraal malam-malam begini... its not safe for you.  

Kemudian pada waktu dia turun di Amersfoort, dia minta tolong untuk diturunkan kopernya dan diantarkan ke depan..  Dan dia bantu Bubu menanyakan jadwal kereta terakhir ke Schiphol ke penumpang lainnya.  Karena jadwalnya mepet, dia meminta Bubu untuk turun di Amersfoort aja dan lanjut ke Schiphol dari Amersfoort.  Ok, Bubu bergegas turun.  Sesampai di stasiun, dia minta petugas untuk bantu Bubu membelikan tiket di mesin tiket.  Tiket sudah ditangan, dia memberikan kartu nama dan bilang "Hati-hati ya, tolong email saya sesampainya di Schiphol Airport, saya mau memastikan kamu tiba di sana dengan selamat" ... That's so sweet buat orang yang baru kenal seperti saya.  Dan Alhamdulillah, Bubu sampai Schiphol dengan selamat sentosa.  Ga lupa Bubu email ke oma ini supaya dia tidak khawatir.

Ok, sampai di airport Bubu langsung mencari yang damanya Yotel di Schiphol Airport.  Karena ga nemu-nemu, Bubu putuskan untuk tidur di area plaza di Schiphol Airport ini.  Ah..kali kedua deh bobo di Bandara setelah bobo di Haneda bareng Ayah dan Namnam.  Kenapa Bubu feel safe berada di bandara, karena pertama banyak petugas, banyak traveler lainnya bahkan kala itu banyak orang melayu (entah dari Indonesia atau Malaysia) yang baru datang, dan beberapa kedai yang buka 24 jam. Berdasarkan web sleepingintheairport ada beberapa spot yang biasa dipake traveler buat bobo. 

Beberapa yang sempet Bubu coba adalah :

1.  Tempat duduk bulat di area plaza.  Walopun keliatannya terbuat dari besi dan keras, bentuk sandaran yang miring bikin tempat duduk ini nyaman buat bobo.  Sempet deh 2 jam bobo di sini sampe kebangun karena menggigil kedinginan.


2.  Kursi pijat ini juga empuk dan enak buat bobo.  Sayang banyak peminatnya, jadi udah pasti terbook oleh penumpang lain.



3.  Area tunggu ini juga jadi inceran traveler, karena bisa bobo sambil selonjoran.  Ajiib.



4.  Bangku pesawat ini mungkin the most favorit tempat istirahat.  bangku empuk dan sandaran bisa diadjust, siapa yang ga mau??

5.  Bangku panjang di ruang tunggu, karena jumlahnya paling banyak, jadi paling banyak dipake untuk tidur.  Tapi keterbatasannya adalah pegangan di setiap seatnya yang bikin ga bisa selonjoran,




Bangun pagi, sebelum ke Rotterdam, saya sempetin buat bebersih di toilet dan titipkan barang Bubu di locker bandara.  Lanjut deh ngetrip setengah harian di Rotterdam.

What an experience.. haha..bahkan selama di sana Bubu ga ngaku sama genk Bubu klo Bubu nginep di Airport.  Mereka masih penasaran aja, dimana Bubu stay setelah berpisah dari mereka.  Biarlah mereka penasaran, yang penting ga khawatir kalo tau Bubu bobo di bandara.  Kalo ga terpaksa, ga rekomen sebenernya bobo di airport, tapi kalo ga ada pilihan lain yang lebih aman atau waktu mepet buat flight berikutnya..ya apa boleh buat khan?

Alhamdulillah.. everything run well.. Sampai di pangkuan Namnam dengan selamat sentosa dan yang paling bahagia adalah waktu dia buka titipan-titipannya apalagi kalo bukan mainan dan boneka. :):) 

0 comments :

Post a Comment