Pulau Pari belum pernah jadi wish list destinasi travelling Bubu. Entah kenapa, ga tau dapet wangsit darimana, browser di handphone Bubu kok iseng menjelajah pulau ini. Pulau yang merupakan anggota genk Pulau Seribu ini keliatannya menawan banget di foto-foto bloger-bloger itu. Jadi penasaran pengen ngebuktiin, apakah cuma fotogenik atau emank beneran menawan ya..hmm.
Si Ayah memang udah lama banget pengen ngajakin ke pulau lagi. Setelah Pulau Putri, Pulau Pramuka dan Pulau Ayer, kayaknya bikin Ayah ketagihan menjelajah Pulau Lagi. Apalagi si Nam belum pernah diajak ke pulau.
Long weekend yang no plan, membawa keisengan Bubu untuk browsing dan call tour ke Pulau Pari ini. Lucky us, ada rombongan yang mau berangkat juga jadi kita dapet harga yang murmer, 370 ribu aja, sudah include transport kapal PP, asuransi, homestay, makan, barbeque, island hoping, snorkle dan bananaboat. Ok, lets book.
Pagi itu disponsori awan bergelayut manja dan hujan gerimis. Mana sempet kesiangan lagi gegara salah pasang weker. Sempet galau, jalan..ga..jalan..ga..akhirnya kita putusin jalan. Menuju Muara Angke lancar jaya, tapi pas sudah mau masuk pelabuhan tiba-tiba macet bukan main. Dari pintu masuk ke parkiran kita ngabisin waktu 1 jam aja..huft. Untunglah setelah contact2an terus sama crew tour, kita sampe juga di tempat janjian kita, Pom bensin Muara Angke yang mana pas ada di sebelah pelabuhan. Dan kapal kita juga masih setia menunggu.
Kapal menuju Pulau Pari, berupa kapal kayu tingkat 2. Lantai dasar lebih tinggi langit-langitnya sehingga lebih lega, nah lantai 2 beratap pendek, kita harus nunduk-nunduk buat nyari tempat duduk. Karena yang banyak penggemarnya di lantai 2, kita ikutan deh nyari tempat duduk di sana. Dan selama perjalanan, gerimis dan ombak yang lumayan. Si Nam dan si Ayah sukses mabok laut. Kalo Bubu sih, ga mabok, cuma parno berat aja. 2 jam perjalanan kita sampai di Pulau Pari. Alhamdulillah cuaca Pulau Pari mendung tapi cuma gerimis tipis sebentar-sebentar aja, no problemo.
Sampai di dermaga kita langsung digiring check in di homestay. Homestay a.k.a rumah penduduk yang disewain khusus buat wisatawan. Jadi jangan ngebayangin resort or hotel, karena di sini belum ada. Tapi homestay ini cukup bersih dan ada ACnya kok..penting!!
Kamar mandi pun walopun sederhana tapi bersih. Dan kita harus rela berbagi rumah dengan peserta lain yang total dengan kita 20 orang aja dalam 1 rumah dan 7 kasur.
Ngapain aja sih di Pulau Pari??
1. Bersepeda
Setiap homestay menyediakan sepeda untuk dipake wisatawan keliling Pulau. Sebenernya jalan kaki juga bisa sih, cuma kalo naik sepeda lebih hemat waktu dan punya sensasi tersendiri.
Kebetulan waktu kami kesana, sedang rame pengunjung. Seru banget liat orang hilir mudik naik sepeda.
2. Pantai dekat dermaga
Ga jelas juga nama pantainya, tapi kalo ini bisa buat watersport macam banana boat dan teman-temannya.
3. Pantai Kresek
Pantai ini memiliki pasir yang lembut dan air yang bening. Tapi sayang di sayang, agak banyak sampah di sini, jadi sedikit mengurangi keindahan.
4. Pantai Bintang
Pantai ini belom terlalu disebut-sebut di blog-blog travelling. Untuk masuk kesini, dikenai biaya kebersihan 1000 perak aja. Kabarnya ini memang baru dibuka untuk umum dan dinamai pantai Bintang karena banyak bintang laut di sini.
Surprisingly, pantai ini indaaah banget menurut Bubu. Pasirnya lembut, landai, airnya jernih dan sedikit ke tengah berwarna biru muda kehijauan. Di pantai ini asik banget buat main pasir, berenang anak-anak atau sekedar duduk-duduk. Di sini pun ada beberapa ayunan ban yang lumayan lah buat menghibur anak-anak.
5. Island hoping
Jam 1-an kita ber island hoping. Sudah disediakan peralatan snorkling, mulai dari snorkle sampe life vest. Pemandangan bawah laut di sini cukup oke, terumbu karangnya masih bagus dan juga ikan warna-warni. Memang ga sebanyak di Gili trawangan sih, tapi cukup oke lah mengingat ini ga jauh dari Jakarta.
Dan sebagai bonus, tour juga bawa underwater kamera. Jadi kalo yang mau bernarsis ria foto di bawah laut, monggooo.
6. Pantai LIPI
Pantai ini sepertinya favorit pengunjung untuk ngelihat sunset. Sekitar jam 5an sudah banyak orang berkumpul di pantai ini. Kenapa dinamain Pantai LIPI, karena ini memang ada di Pusat Konservasi kepunyaan LIPI. Nah kita tinggal menyebutkan dari rombongan mana, terus diarahkan untuk parkir sepeda.
7. Pantai Pasir Perawan
Pantai ini sepertinya unggulannya Pulau Pari. Untuk masuk ke sini dikenai tiket masuk 3500 aja. Dan pantainya, indaaaaaah banget. Indahnya ciptaan Allah.
Pantai ini memang yang paling terawat karena cukup bersih. Pasir pantainya putih dan halus. Airnya bening kebiruan, cetek, dan tenang. Cocok banget deh buat berenang anak-anak. Di tengah-tengah pantai ini ada pulau mini, yang dikelilingi pohon bakau. Seru deh buat yang narsis pengen pepotoan.
Selain main pasir dan berenang, di sini juga disewain cano 60ribuan. Kami ga nyobain karena lumayan mihil..hehe. Ada juga perahu nelayan buat yang pengen ngeliat pohon bakau. Untuk charter perahu nelayan sekitar 35 ribu aja dan kita dibawa melintasi per bakau-an selama 20 menitan.
Sensasinya cukup berbeda kalo yang ini. Keluar masuk terowongan hutan bakau, sambil diceritain sejarah Pulau Pari sama nelayan lokal. Sayang disayang area hutan bakau ini banyak sampah. Mudah2an segera ada upaya pembersihan dan kita sebagai pengunjung jangan lah buang sampah sembarangan.
8. Bukit matahari
Katanya untuk liat sunrise di sini. Tempat ini bukan kayak bukit beneran sih, tapi lumayan oke buat bersepeda di pinggir pantai. Jalanannya sebagian udah dibeton jadi lumayan asik buat menikmati pantai sambil diiringi angin cepoi cepoi.
Untuk menuju ke Pulau Pari bisa dengan 2 cara :
1. Dari Muara Angke
Dengan
kapal penumpang/kapal kayu. Tarif 35-40 ribu one way. Waktu tempuh
sekitar 2 jam. Jadwal dari Muara Angke ke Pulau Pari, sekitar jam
7-6.30 pagi, sedangkan dari Pulau Pari ke Muara Angke jam 12
siang. Pengalaman kita, kapal yang agak besar bertarif 40ribu (ex. KM
Ratu Serinding) ini lebih besar dan tidak terlalu berasa ombaknya. Cocok
buat yang suka mabok laut.
2. Dari Marina
Ancol.
Tarifnya
lebih mahal, sekitar 300ribu PP. Berangkat sekitar dari Marina sekitar
jam 8an dan pulang dari Pulau Pari sekitar jam 12an.
Persiapan
kalo bawa Balita
1. Baju yang cukup,
karena bolak balik main air pasti basah lagi basah lagi.
2. Handuk dan piyama
handuk, lumayan biar ga dingin kalo pas lagi istirahat berenang
3. Minyak telon
4. Ban berenang anak
karena sepanjang mata memandang ga ada penyewaan ban
5. Peralatan main
pasir, biar lebih puas main pasirnya
6. Plastik dan tas
untuk baju basah
7. Alas kaki/ sendal
plastik sejenis cr*cs gitu
8. Obat-obatan dan
alat pribadi anak lainnya
Surprisingly super menyenangkan liburan di sini. Memang kalo pantai Indonesia boleh lah bersaing sama pantai-pantai di luar sana. Tapi kalo boleh saran, dimudahkanlah akses menuju ke sana dan dipromosiin wisata ke sini. Sayang kalo tempat seindah dan sedeket ini dari jakarta belum banyak yang tau.......
Any way secara keseluruhan..... Wow.....!!!
#Wonderfull Indonesia
0 comments :
Post a Comment