Thursday, April 17, 2014



Terpesona banget sama Bandara Ngurah Rai yang baru, keren, rapi dan etnik Balinya terasa kental. Yak, hari ini adalah flight kita ke Perth. Jam 7 pagi kami sudah tiba karena penerbangan internasional biasanya paling tidak 2 jam sebelumnya harus stand by. Walaupun sudah web check in, sesampai di bandara kita check in lagi ke counter Airasia. 'Beruntungnya' kami, airport tax di Ngurah Rai baru saja naik menjadi 200rb per orang...  OH NO......!!!! Smoga pelayanan makin baik ya.

Penerbangan kali ini didominasi kaum bule yang baru pulang dari liburan di Bali. Kami jadi merasa ikutan mau pulang... xo...xo...xo...... padahal baru saja kami memulai petualangan ini. Penerbangan ke Perth berjalan lancar, cuaca baik, sepanjang perjalanan yang kami lihat hanya bush dan gurun. Tetapi sewaktu landing agak sedikit turbulence padahal cuaca cerah. Menurut awak kabin, kadang di Perth sering ada hempasan angin, tapi kami dapat mendarat dengan mulus dan selamat Alhamdulillah.


Sesampai di Perth Airport, sepertinya pesawat yang mendarat saat itu hanya tinggal pesawat kami, jadi imigrasi lancar tanpa antrian panjang. Kelar urusan imigrasi, ada pemeriksaan untuk makanan atau hewan tumbuhan yang di bawa. Karena Bubu bawa perbekalan makanan instan Bubur, mie, susu dan abon, maka tas kami sempat digeledah.  Kami pun sempat ditegur karena tidak menuliskan dengan benar form declare soal makanan.  Akan tetapi setelah dijelaskan bahwa ini baby food untuk keperluan Nam, selamat deh perbekalan kita. So buat Moms yang berencana kesana, tuliskan saja lembar embarkasi dengan benar, apabila memang membawa makanan bilang saja yes, mereka akan konfirmasi ko.... NO WORRIES....

Keluar dari imigrasi, sempet kaget, Perth Airport sangat sepi, kami sepertinya penumpang terakhir yang keluar dari imigrasi. Sempet mikir, jangan2 kita salah milih tempat tujuan wisata. Selain berada di tengah padang semak2, di Airport pun jauh dari hiruk pikuk orang seperti di Airport lainnya.
Keluar dari Airport, baru deh mulai terlihat beberapa turis yang menunggu shuttle ke terminal domestik. 

Oya, untuk menuju ke Perth City, ada beberapa cara. Klo budget unlimited, bisa langsung naik taxi.


Kalo budget terbatas tapi ingin cepat dan simple sampe tempat tujuan, silakan naik Perth airport shuttle langsung dari terminal internasional ke lokasi 5 lokasi tujuan di Perth city. Tinggal beli tiket di counter airport shuttle dan berangkat sesuai jadwal shuttle. Rate shuttle ini sekitar 15 AUD. Info lengkapnya silakan klik http://www.perthairport.com.au/ToTheAirport/Shuttles.aspx


Sedangkan kami, sebagai budget traveler sejati, pasti cari yang paling ekonomis, caranya adalah dengan naik Transperth dari terminal domestik. Untuk menuju terminal domestik T4, disediakan free shuttle bus connect inter terminal yang menghubungkan antar terminal. Cukup menunggu di stand berlogo Connect Inter Terminal, shuttle akan datang tidak berapa lama. Sekitar 15 menit perjalanan, kita sampai di terminal domestik T4. Tidak jauh dari pemberhentian connect bus, kita bisa menemukan halte berlogo Transperth untuk tempat pemberhentian bus ke Perth city.

Tersedia 2 Transperth menuju Perth city, yaitu bus no 37 dengan tujuan akhir Kings Park dan no 40 dengan tujuan akhir Esplanade bus port. Jangan khawatir, di halte tersedia jadwal pemberangkatan dan informasi rute bus, jadi jangan takut nyasar. Karena tujuan akhir kami adalah Western Australia Museum, kami memutuskan naik bus no.40 untuk menuju Esplanade bus port.

Perjalanan dari airport menuju Esplanade bus port sekitar 40 menit. Very nice welcome experience dari penduduk Perth, driver bus kami adalah wanita muda yang cantik, mempersilakan kami masuk. Untuk melakukan pembayaran, penumpang langsung ke loket tempat driver bus tersebut, driver bus akan melayani pembayaran, multitasking banget ya..keren, no worries....  Jika memiliki kartu smartrider, langsung aja tap di dekat pintu masuk. Harga tiket dari Bandara ke Perth City sebenarnya adalah 4,2 AUD/person. Tapi entah kenapa, pada saat kami ingin membayar, dia malah bilang 'no needed, just take a seat' jadi kami dan seorang turis asal Jepang diberikan free charge ticket. Waa..rezeki..:):)


Oya, transportasi di Perth tergabung dalam jaringan Transperth, yang terdiri dari bis, kereta dan feri. Kalo ingin menggunakan public transport di Perth cukup klik www.transperth.wa.gov.au  atau download aplikasi androidnya bernama Transperth. Kita tinggal cantumkan dari dan tempat tujuan, nanti langsung ditunjukan panduan menuju kesana, dari jalan berapa meter, no bis dan halte tempat kita naik dan turun..lengkap sekali. Untuk bis sendiri ada yang berbayar ada yang gratiss..iya beneran gratiss..'terharu'..hihi. Bis gratis ini bernama CAT (Central Area Transit) bus. Bis CAT ini memiliki pemberhentian di beberapa destinasi wisata di seputar Perth City. Terdapat 4 jalur, yaitu Blue, Green, Red dan Yellow. Untuk melihat jalurnya, bukan dari warna busnya ya sodara-sodara, tapi dari papan informasi di atas bus. Bus CAT juga memiliki jadwal berbeda untuk weekday dan weekend. Bisa dilihat di sini...


Sesampainya kami di Esplanade Bus Port, kami betul-betul linglung mau kemana. Tapi jangan khawatir, di sana tersedia Transperth Information Center. Kami langsung bertanya kepada petugas information center dan diberikan informasi bis dan harus menunggu di line mana. Dari Esplanade Bus Port, kami melanjutkan perjalanan dengan Blue CAT yang gretong itu, menuju Western Australian Museum. Kita berhenti di bus stop Museum langsung berada langsung di depan Western Australia Museum.


Western Australian Museum buka dari jam 09.30-17.00. Beruntung lah kami masih sempat masuk di Museum ini. Untuk masuk ke museum ini tidak dikenakan biaya a.k.a gratis.


Letak Museum bersebelahan dengan State Library dan Western Australia Art and Galery. Juga terdapat plaza tempat orang-orang duduk-duduk, ngopi-ngopi atau sekedar lalu lalang menikmati udara sore yang dinamakan James Street Mall.



Buat irit traveller, di sini tersedia drinking water, bahkan ada yang disediakan khusus untuk refill air minum. Bisa ditebak, kami bolak balik kemari setiap harinya untuk mengisi botol kosong bekal ke tempat wisata..hehe.


Penginapan kami tidak jauh dari James Street Mall ini, yaitu Haus Accomodation yang terletak di Franciss Street 46. Kira-kira 5 menit walking distance dari sini. Udara yang sejuk, membuat nyaman sekali untuk sekedar jalan-jalan sore.



Malam ini kami tutup dengan makan besar di rumah makan indonesia di Aberdeen Street, Tasik Restaurant,  Tebak hayo.... yang punya orang mana.... ya orang Tasik lah..... well harganya standard sih... standar Australia... Bukan standar Depok.... Perut terisi, kami pun pulang dengan segudang rencana buat keesokan hari.


Its still continues guys...... Wait up for the 3rd Day of the adventure..... 

0 comments :

Post a Comment